Powered By Blogger

Thursday, May 27, 2010

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah cara menggerakkan bagian diri kita dan orang lain untuk mencapai tujuan dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senang hati.

Sifat Seorang Pemimpin
  1. Keinginan untuk menerima tanggung jawab
  2. Mencapai tujuan yang relistis
  3. Bekerja keras dan bekerja cerdas
  4. Bersikap obyektif
  5. Dapat menentukan skala prioritas
  6. Kemampuan untuk komunikasi
  7. Berorientasi ke masa depan
  8. Mampu Membimbing
  9. Berlaku secara bijak dengan kekuasaan
  10. Mempunyai kepribadian yang kuat, jujur, dan kompeten

Tanggungjawab Seorang Pemimpin
  1. Membuat Keputusan
  2. Membagi pekerjaan
  3. Memastikan Pencapaian Tujuan
  4. Memberikan kepuasan terhadap bawahannya
  5. Memberikan prasarana dan sarana
  6. Mengkomunikasikan harapan kepada bawahan
  7. Mengembangkan partisipasi karyawan
  8. Menilai hasil pekerjaan bawahan dan mengkomunikasikan hasilnya
  9. Menunjukkan perhatian kepada para bawahan
  10. Memberikan kompensasi sesuai dengan hasil kerja bawahannya

Friday, February 19, 2010

Bleng or Borax

Sungguh menggiurkan bila melihat sajian sayur singkong hijau dengan panduan kuah kari dan sambal hijau dalam seporsi nasi padang saat istirahat makan siang.  Selain sedap, sayur juga mengandung vitamin dan mineral yang melimpah. Vitamin dan mineral ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar metabolisme tubuh kita.

Bila sayur yang sarat zat-zat yang esensial bagi tubuh itu terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya, maka bukan sehat yang didapat, melainkan penyakit menyerang atau malah kematian menjemput.

Bleng or Borax

Setelah ditemukannya daging ayam dan sapi yang mengandung Borax,ternyata sayuran hijau kini turut mengandung bahan kimia berbahaya ini.  Guna menyamarkan identitas aslinya, Borax dilepas ke pasaran dengan label bleng.

Bleng ini umumnya digunakan untuk mempercepat empuknya sayur mayur yang dimasak sekaligus memberi aroma sedap, serta mempertahankan warna hijau dari sayur lebih lama. Biasanya yang menjadi konsumer utama adalah pengelola rumah makanan padang.

Daun singkong dalam menu masakan Padang sifatnya wajib ada. Namun, setelah dimasak, rupanya daun singkong ini  cepat berubah warna menjadi kehitaman. Karena itu, bleng ini menjadi solusi ampuh mengatasi masalah sayur singkong yang cepat menghitam ini.  Selain itu, bleng juga tersedia banyak di pasaran, harga juga murah.

Kebanyakan para pedagang, penjual sayur pecel maupun pemilik rumah makan padang, tidak tahu menahu bahwa bleng adalah nama lain Borax, karena mengganggap nama yang tidak identik maka kandungan pun berbeda.

EFEK BURUK
Efek Borax memang tidak tampak secara instan, melainkan bertahap.
Pada konsumsi sederhana --> Borax mampu menimbulkan iritasi kulit, rasa mual, gangguan pencernaan,  pusing, mual, sakit perut akut, dan mencret.
Pada konsumsi lanjut --> Pasien dapat terkena gangguan pernapasan berat (respiratory depression), erythematous, juga gagal ginjal.

-^ ^-

Thursday, January 7, 2010

Sebuah Koin Penyok

Alkisah seorang lelaki keluar dari perkarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi keuangan keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya (sandang dan pangan).

Anak-anaknya sudah lama tidak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tidak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak.  Laki-laki itu sudah tidak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali ini pun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu.  Karena merasa penasaran, ia membungkuk dan mengambilnya.  "Uh.. hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok," gerutunya kecewa.  Meskipun begitu, ia membawa koin itu ke sebuah bank. "Sebaiknya koin ini Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,"kata teller itu memberi saran.  Lelaki itu pun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya ke kolektor.  Beruntung sekali, kolektor menghargai koin tersebut senilai 30 dollar.

Begitu senangnya, lelaki itu mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini.  Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral.  Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata bahwa mereka tidak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples.  Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan, dia melewati bengkel seorang pembuat mebel.  Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu.  Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal.  Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel.  dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki tersebut.

Terlihat keraguan di mata laki-laki itu, namun pengrajin berhasil meyakinkannya dan dapat menawarkan mebel yang sudah jadi agar dipilih oleh lelaki itu.  Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya.  Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu.  Dia pun segera membawanya pulang.

Dalam perjalanan pulang, ia melewati perumahan baru.  Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah.  Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar.  Ketika lelaki itu tampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar.  Lelaki itu pun setuju.  Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa, dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima.  Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu, seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri lelaki yang kebetulan melihat, lalu berlari mendekati suaminya seraya berkata,"Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?"

Lelaki itu hanya mengangkat bahu dan berkata,"Oh.. bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi."

Bila kita sadari bahwa kita tidak pernah memiliki apapun, mengapa kita harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?