1. Mitos: Konseling hanya untuk orang yang mengalami masalah mental atau emosional.
Fakta: Seseorang tidak perlu mengalami masalah yang serius untuk datang konseling. πͺKetika seseorang merasa ada sesuatu yang tidak nyaman akan sesuatu dalam dirinya atau hidupnya, maka ia perlu bantuan orang lain. π
2. Mitos: Konseling hanya untuk orang yang lemah, memiliki ketergantungan, dan tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Fakta: Melakukan konfrontasi atas masalah yang dihadapi melalui konseling justru menunjukkan motivasi dan disiplin diri yang tinggi. Orang tersebut adalah orang yang proaktif dan memiliki keputusan yang cerdas sebelum mereka mengalami masalah yang lebih serius atau tidak.ππ
3. Mitos: Tujuan konseling adalah untuk mendapatkan nasihat yang baik.
Fakta: Konseling tidak sama dengan pemberian nasihat. Dalam konseling, konselor akan membantu klien untuk menghadapi masalahnya dan membantu untuk mendapatkan gambaran akan pikiran, perasaan, nilai-nilai yang dimiliki klien serta membantu klien untuk
mengekspresikannya.π
4. Mitos: Konselor yang baik akan membantu memberikan solusi yang cepat atas masalah kliennya, sehingga klien tidak perlu mengeluarkan usaha yang keras.
Fakta: Proses konseling membutuhkan kesabaran, karena kadangkala proses tersebut terkesan lamban dan membutuhkan waktu. Konseling tidak memberikan jawaban instan untuk semua
masalah.⌚
masalah.⌚
5. Mitos: Pada saat konseling, konselor harus berbicara dan klien mendengarkan.
Fakta: Konselor adalah pendengar yang baik , namun ada saat dimana konselor melakukan elaborasi tentang masalah klien. Dengan demikian, pada saat konseling terjadi interaksi dan komunikasi antara dua belah pihak.ππ
Fakta: Konselor adalah pendengar yang baik , namun ada saat dimana konselor melakukan elaborasi tentang masalah klien. Dengan demikian, pada saat konseling terjadi interaksi dan komunikasi antara dua belah pihak.ππ
6. Mitos: Konselor akan berusaha untuk mengubah keyakinan dan nilai-nilai klien agar sejalan dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut oleh konselor.
Fakta: Konselor akan membantu klien untuk mencari jawaban atas setiap permasalahan berdasarkan nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh kliennya.π
Fakta: Konselor akan membantu klien untuk mencari jawaban atas setiap permasalahan berdasarkan nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh kliennya.π
7. Mitos: Konseling adalah proses yang menyakitkan, tidak menyenangkan dan serius.
Fakta: Meskipun masalah yang dialami oleh klien adalah masalah yang menyakitkan, namun relasi dalam konseling justru dapat menyenangkan.π
8. Mitos: Jika seseorang datang untuk meminta bantuan ahli, maka orang tersebut dapat dikatakan tidak sehat mental.
Fakta: Adalah sesuatu yang wajar ketika seseorang datang untuk meminta bantuan pada ahli. Konseling tidak berakhir hanya di ruangan konseling saja (artinya: konseling adalah suatu proses). Ketrampilan yang secara tidak langsung dipelajari oleh klien selama proses konseling
berlangsung akan memperkaya berbagai aspek kehidupannya dan memperkuat nilainya dengan orang lain dan di masyarakat.π
berlangsung akan memperkaya berbagai aspek kehidupannya dan memperkuat nilainya dengan orang lain dan di masyarakat.π
9. Mitos: Kerahasiaan dalam konseling sifatnya meragukan.
Fakta: Konseling adalah sesuatu yang sangat rahasia sehingga klien tidak perlu merasa khawatir bahwa masalahnya akan diketahui orang lain. Hanya dalam kasus-kasus tertentu (misal : klien membahayakan dirinya dan konselornyaπͺπ«π), maka konselor boleh memberitahu pihak ketiga yang berhubungan.
Source: materi kursus Konseling Pastoral di Shekinah.